Selasa, 04 September 2012

Tanda-Tanda Orang yang Dapat Berkah Lailatul Qadar


Suatu keberuntungan bagi orang yang mendapatkan berkah Lailatul Qadar yang hanya terjadi setahun sekali. Apa saja tanda-tanda orang yang mendapatkannya?



"Tanda orang yang dapat ada 3. Pertama, dia senantiasa ingin berusaha menjadi yang terbaik di mata Allah maupun kepada manusia. Selalu mengerjakan yang terbaik di mata Allah," ujar Ustad H Ahmad Zaky ketika berbincang dengan detikRamadan.Kedua, orang yang mendapatkan Lailatul Qadar, dalam beribadah selalu merasa kurang. Padahal ibadah wajib, seperti salat dan puasa serta ibadah sunah seperti tahajud dan tarawihnya tidak pernah absen.





"Tapi merasa masih kurang saja, masih kurang. Ketiga, bila sehari-harinya dia bertemu dengan siapa pun baik atasan atau bawahan, dia senantiasa menjadi orang yang biasa-biasa saja. Tidak mentang-mentang seperti 'Ini gue atasan lu'," jelasnya.


Kemudian orang yang mendapat berkah Lailatul Qadar ini lebih 'bersinar' wajahnya dan enak dipandang. Namun tanda ini hanya bisa diketahui oleh orang-orang yang dekat kepada Allah.



"Bersinarnya bukan seperti sering facial ya, jangan diartikan seperti itu. Bersinar dalam arti wajahnya mencerminkan hati yang sejuk, jika dia bicara menyejukkan hati orang-orang yang mendengarnya," tutur Zaky.


Dan orang yang mendapat lailatul qodar akan mengalami peristiwa spiritual, sensasi spiritual yang tidak bisa diceritakan dengan kata-kata. Pengalaman spiritual sifatnya pribadi dan pastinya akan sangat membekas di hatinya sehingga bertambah kuatlah keimanannya bertambah baik perilakunya karena orang yang beriman pastilah juga beramal shaleh. Artinya adalah ibadah-ibadah yang dilakukannya akan tercermin dari perilakunya sehari-hari seperti senang sedekah, mampu mengendalikan diri, dan lebih toleran pada seluruh manusia apapun agama, suku, golongannya.


Bukankah Nabi SAW diturunkan ke bumi untuk menyempurnakan ahlak? jadi sehebat apapun ibadah yang dilakukan jika tidak memiliki ahlak yang baik maka akan sia-sia belaka karena tidak memahami tujuan daripada ibadah itu sendiri. Ahlak itu sendiri diperlukan dalam upaya mewujudkan perdamaian di muka bumi karena salah satu arti Islam adalah perdamaian : damai kepada diri sendiri, damai kepada orang lain dan damai kepada Allah Penguasa Alam Semesta.



Kemudian orang yang mendapat berkah Lailatul Qadar ini lebih 'bersinar' wajahnya dan enak dipandang. Namun tanda ini hanya bisa diketahui oleh orang-orang yang dekat kepada Allah.



"Bersinarnya bukan seperti sering facial ya, jangan diartikan seperti itu. Bersinar dalam arti wajahnya mencerminkan hati yang sejuk, jika dia bicara menyejukkan hati orang-orang yang mendengarnya," tutur Zaky.


Dan orang yang mendapat lailatul qodar akan mengalami peristiwa spiritual, sensasi spiritual yang tidak bisa diceritakan dengan kata-kata. Pengalaman spiritual sifatnya pribadi dan pastinya akan sangat membekas di hatinya sehingga bertambah kuatlah keimanannya bertambah baik perilakunya karena orang yang beriman pastilah juga beramal shaleh. Artinya adalah ibadah-ibadah yang dilakukannya akan tercermin dari perilakunya sehari-hari seperti senang sedekah, mampu mengendalikan diri, dan lebih toleran pada seluruh manusia apapun agama, suku, golongannya.


Bukankah Nabi SAW diturunkan ke bumi untuk menyempurnakan ahlak? jadi sehebat apapun ibadah yang dilakukan jika tidak memiliki ahlak yang baik maka akan sia-sia belaka karena tidak memahami tujuan daripada ibadah itu sendiri. Ahlak itu sendiri diperlukan dalam upaya mewujudkan perdamaian di muka bumi karena salah satu arti Islam adalah perdamaian : damai kepada diri sendiri, damai kepada orang lain dan damai kepada Allah Penguasa Alam Semesta.

DAMPAK NEGATIF TIDUR SETELAH SAHUR


Tidur setelah sahur memang jamak dilakukan orang pada bulan puasa. Namun dokter spesialis penyakit dalam, Ari Fahrial Syam, memberi saran sebaiknya hal itu tidak dilakukan. "Karena makanan belum dicerna dan malah bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan (atau biasa disebut refluks) karena pengaruh gravitasi," kata dia ketika dihubungi, Jumat lalu.

Jika refluks terjadi, Ari melanjutkan, asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan mulut pun terasa pahit.

Dia punya cara untuk menyiasati kemungkinan terjadinya refluks asam lambung ini. "Dengan cara tidur setengah duduk atau tidur menggunakan bantal yang tinggi," kata Ari.



Namun dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu lebih menyarankan orang yang berpuasa tidak tidur setelah bersantap sahur. "Sebenarnya kan percuma tidur, paling cuma satu jam," katanya. Ideal-nya, ia menambahkan, seseorang boleh tidur dua jam setelah makan. "Tapi masih bisa ditolerir tidur satu jam setelah makan," kata Ari.

Makanan yang sukar dicerna, Ari melanjutkan, adalah makanan yang terlalu berlemak. Keju dan minyak dalam jumlah banyak akan memerlukan waktu dua jam untuk dicerna. Sedangkan nasi dengan sayur berkuah atau telur dan ikan rebus biasanya memerlukan waktu satu jam untuk dicerna.

Agar lambung punya cukup waktu untuk mencerna santapan sahur, peraih Young Clinician Award pada World Congress of Gastroenterology Bangkok 2002 itu menyarankan orang yang berpuasa makan sekitar satu jam sebelum waktu imsak. "Jam 3-an sudah makan makanan padat. Jangan mepet-mepet waktu imsak," katanya.

Barulah mendekati waktu imsak, menu dilanjutkan dalam bentuk camilan, buah-buahan, dan minum air putih. Dengan cara ini, ketika tidur, makanan sahur telah dicerna dan terhindar dari refluks. Seusai salat subuh, jika memang sangat mengantuk, orang yang berpuasa dianjurkan tidur sebelum beraktivitas.



Ari juga menjelaskan bahwa nutrisi yang paling diperlukan manusia secara garis besar adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Untuk santapan sahur, ia sarankan agar makan nasi, kentang, dan ubi sebagai sumber karbohidrat. Untuk protein,daging, ikan, dan telur bisa menjadi pilihan. Lemak dapat diperoleh dari minyak dan daging ayam negeri.

Namun, Ari mengingatkan, orang yang berpuasa untuk menghindari makanan yang mengandung lemak berlebih saat sahur karena susah dicerna. Demikian pula konsumsi susu. Bagi yang berusia di atas 30 tahun, sebaiknya memilih susu rendah lemak atau bahkan tanpa lemak.

Konsumsi cairan yang dianjurkan Ari adalah jus buah-buahan, seperti mangga atau jeruk, karema menyediakan vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. “Tapi jangan pakai gula atau susu,” kata Wakil Sekjen Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia itu.

AS dan Barat Menginginkan Terjadinya Perang Syiah-Sunni


AS dan Barat Menginginkan Terjadinya Perang Syiah-Sunni - Presiden Republik Islam Iran Mahmud Ahmadinejad mengatakan, Barat berusaha menyelamatkan rezim Zionis Israel menyusul gelombang kebangkitan Islam tengah menyapu kawasan.
"Amerika Serikat dan Barat berupaya menyelamatkan rezim Zionis setelah perkembangan terbaru di Timur Tengah," kata Ahmadinejad dalam pertemuan dengan perwakilan organisasi-organisasi mahasiswa Iran.
Ia menambahkan, untuk mencapai ambisi mereka, Barat menyulut permusuhan etnis, suku dan ras. "Perkembangan terbaru saat ini mengharuskan kita untuk lebih bijaksana menyikapinya," ujarnya.
Barat, kata Ahmadinejad, tidak boleh dibiarkan memicu "perang Syiah-Sunni" di kawasan. "Terkait perkembangan regional, kita seharusnya tidak hanya bertindak sebagai lembaga berita. Tetapi kita harus menjadi pihak yang mengendalikan dan mengontrol transformasi di kawasan," kata dia.