Minggu, 01 April 2012

Amalan plus tips ngadepin UN

Pada posting kali ane mo sharing penglaman ngadepin UN alias Ujian Nasional. amalan ini udah ane dan temen2 ane lakuin, dan smpet amalan plus tips ini ane kirim ke inbox tmen2 FB ane, alhamdulillah berkat izin Allah ane dan temen2 pada LULUS dan sebagian kami mendapatkan sekolah dan perguruan tinggi yang idamkan.
Mendengar kata UN bagi pelajar kususnya kelas tiga udah “gemeteran” ato apa gitu, pikiran menerawang kemana-mana, takut ga lulus dan sebagainya. Sebenarnya rasa “gemeteran” bisa diminimalisir dengan persiapan yang cukup.
Oke, lansung aja ke pokok pembahasan ya.
Ketika mau dan sedang UN ane melakukan beberapa amalan diantaranya: 
 • Memperbanyak doa; اللهم يسر ولا تعسر Allohumma yassir wala tu’assir.
 Artinya; ya Allah mudahkanlah (semua urusan) jangan Engkau persulit. 
Mudahkanlah artinya semoga Allah memudahkan kita dlm mengrjakan soal-soal UN dan dimudahkn dlm mndpt sekolah ato perguruan tinggi yang kita inginkan. 
Jangan Engkau persulit artinya tidak dipersulit ktika hendk mengikuti UN baik dlm prjlann mnuju tmpt UN kususnya bagi yang rumahnya jauh dari tempat UN, maupun masalah administrasi. maklum hari ini ga ada yang gratis.
• Membaca basmalah dan sholawat اللهم صل على سيدنا محمد x3 ktika hendak mngrjakan soal-soal. 
• Banyak minta doa kpda orang lain kususnya kpd kdua orng tua dan guru. 
Itulah amalan yg biasa ane lakuin saat menghadapi UN. 
Di bawah ini ada tips Tips Menghadapi Ujian yang ane copas dari internet, semoga bermanfaat. 
Tips Menghadapi Ujian 
  1. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal. Bawalah semua alat tulis yang di butuhkan, seperti pensil, pulpen, jam (tangan), penghapus, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian. 
  2. Tenang dan percaya diri. Ingatkan diri kita bahwa kita sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik. 
  3. Bersantailah tapi waspada. Pastikan mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak. 
  4. Preview soal-soal ujian dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas) Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal.
  5. Jawab soal-soal ujian secara strategis. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban. 
  6. Sisihkan 10% waktu untuk memeriksa ulang jawaban. Periksa jawaban; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kita telah menyelesaikan semua pertanyaan.
  7.  Berdoa dan minta lah restu orang tua anda.
 Semoga postingan ini bermanfaat, salam sukses 
Ingat ! Keyakinan akan lulus adalah modal utama mencapai kelulusan Selamat Berjuang, Semoga LULUS dan Semoga Kesuksesan Selalu Menyertai Anda, Amien Ya Robbal ‘Alamien.

PENGAWAS UJIAN NASIONAL

Sekalipun ujian nasional tetap dilaksanakan,  tidak sebagaimana tahun-tahun yang lalu, banyak melahirkan polemik ,  antara perlu dan atau tidak perlu dilaksanakan. Polemik itu sekarang sudah tidak ada lagi, dan ujian nasional tetap dilaksanakan. Memang  kegiatan apa saja, lebih-lebih kegiatan pendidikan, harus dievaluasi, hingga diketahui sejauh mana kegiatan itu berhasil  memenuhi  harapan yang diinginkan.  
Akhir-akhir ini yang tersisa dari perbincangan terkait dengan ujian nasional adalah menyangkut  pengawasan pelaksanaannya. Seringkali yang membikin repot adalah adanya penyimpangan pelaksanaan ujian itu sendiri.  Penyimpangan itu tidak saja dilakukan oleh peserta ujian, melainkan justru dari para pengawas, dalam hal ini adalah para guru sendiri,  dan bahkan juga  kepala sekolah. Terdengar misalnya  adanya   kebocoran soal, beredar kunci jawaban, pengubahan kertas jawaban setelah ujian dilaksanakan dan bentuk penyimpangan lainnya yang beraneka ragam.  
Sebagai akibat penyimpangan-penyimpangan seperti itu muncul rasa ketidak-adilan, misalnya ada sekolah yang diperkirakan jumlah kelulusannya  rendah, ternyata justru sebaliknya, semuanya lulus. Sedangkan sekolah yang dianggap unggul, ternyata banyak siswanya yang tidak lulus. Maka kemudian muncul  perbincangan, bahwa pelaksanaan ujian di sekolah yang  dianggap kurang  unggul telah  terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah sendiri.  
Selain itu juga muncul isu, -------entah benar atau tidak, bahwa kelulusan sekolah dikaitkan dengan kebijakan politik daerah setempat. Misalnya, pimpinanan daerah menghendaki agar kelulusan ujian nasional ditarget mencapai prosentase tertentu. Sebagai akibatnya, maka kepala dinas dan juga kepala sekolah yang bersangkutan berkerja keras, hingga membentuk tim sukses ujian nasional. Tim sukses dimaksud melakukan koordionasi, agar target yang diiinginkan oleh kepala daerah tersebut dapat  dicapai.  
Para pejabat pelaksana pendidikan  merasa harus memenuhi keinginan kepala daerah, karena terkait dengan prestasi jabatannya. Bahwa jabatan kepala dinas dan juga kepala sekolah adalah ditentukan oleh kepala daerah. Oleh karena itu jika yang bersangkutan tidak bisa memenuhi keinginannya, dikhawatirkan jabatannya akan dicopot, atau setidak-tidaknya akan mendapatkan teguran. Selain itu, hasil ujian nasional juga dijadikan kebanggaan  sekolah atau daerah setempat. Bahkan lebih dari itu hasil ujian nasional akan menjadi  penentu terhadap kelangsungan hidup bagi sekolah yang bersangkutan. 
Pemerintah daerah akan merasa sukses manakala prosentase kelulusan bagi sekolah-sekolah di daerahnya  cukup tinggi.  Demikian pula kepala sekolah dan guru yang bersangkutan akan merasakan hal yang sama.  Kelulusan sudah menyangkut kebanggaan, prestasi, dan bahkan juga harga diri bagi semua orang yang terlibat pada  lembaga pendidikan yang bersangkutan. Sekalipun kebanggaan itu, ------jika prestasinya diperoleh dengan tidak wajar, sebenarnya hanya akan bersifat semu atau bahkan palsu belaka.  
Selain itu, bagi sekolah-sekolah  yang prosentase lulusannya rendah, maka tahun berikutnya akan kesulitan mendapatkan calon siswa baru.  Hal itu  juga menjadi ancaman tersendiri, terutama bagi sekolah-sekolah swasta yang kehidupannya tergantung dari jumlah siswanya. Oleh karena itu mereka merasa  harus bekerja keras dan  menempuh berbagai cara agar prosentase kelulusannya bisa dibanggakan.      
Untuk mengatasi berbagai penyimpangan itu, Menteri Pendidikan Nasional mengambil kebijakan, yaitu  berupa melibatkan perguruan tinggi menjadi pengawas ujian nasional. Rasanya agak aneh,  akan tetapi itulah yang terjadi.  Perguruan tinggi yang semestinya didorong untuk mengembangkan dirinya melakukan penelitian dan langkah-langkah strategis pengembangan ilmu, ternyata masih harus disibukkan pula  untuk menjadi pengawas ujian di sekolah-sekolah. Keterlibatan perguruan tinggi  tersebut  menjadikan seolah-olah  para guru dan kepala sekolah masih dipercaya sepenuhnya mengajar dan mendidik, tetapi  tidak demikian dalam ujian nasional. 
Untuk menghindari penyimpangan ujian, misalnya agar soalnya tidak bocor, selain melibatkan perguruan tinggi,  maka juga melibatkan pihak-pihak keamanan.  Sebelum ujian dilaksanakan, maka pengiriman soal harus selalu dikawal ketat, dan diletakkan di kantor polisi. Soal-soal harus diamankan sedemikian rupa. Seolah-olah segala sesuatunya sedemikian gawat,  ada saja kekhawatiran terhadap orang-orang yang mencari untung dan atau setidak-tidaknya akan menagganggu. Memang, seharusnya  dilakukan demikian, agar tidak terjadi keributan dalam pelaksanaan ujian nasional itu.    
Terkait  ujian nasional seperti itu, yang selalu saya pikirkan, bukan pada pelaksanaan dan pengamanannya itu. Saya justru berpikir, apakah  ujian  seperti itu memang masih relevan dengan perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan  seperti sekarang  ini. Dulu ketika ilmu pengetahuan dan informasi masih terbatas, maka  kecakapan para siswa diukur atau dievaluasi dari seberapa banyak bahan  pelajaran yang berhasil dikuasai dan dihafalkan. Sekarang ini informasi dan ilmu pengetahuan telah terbuka dan membanjir sedemikian rupa, sehingga jika ujian dilaksanakan seperti itu, maka beban yang harus ditanggung oleh para siswa akan menjadi semakin    berat.  
Pertanyaan yang selalu mengusik pikiran dan hati saya adalah,  bukankah dengan perubahan zaman itu, maka cara menguji dan mengevaluasi prestasi siswa juga seharusnya  diubah.  Kalau dulu, para siswa, -------- pada setiap jenjang pendidikan, dituntut untuk menghafal  dan menguasai beberapa materi pelajaran,  maka bukankah pada saat seperti sekarang ini  seharusnya pengukuran itu  sudah waktunya diubah, yaitu menjadi seberapa jauh para siswa sanggup beradaptasi dengan kecepatan terhadap membanjirnya informasi dan ilmu pengetahuan itu. Pada saat sekarang ini yang diperlukan adalah kemampuan berkolaborasi dan atau bekerjasama, maka bukankah justru yang harus dinilai adalah seberapa pintar para siswa membangun dan melakukan kerjasama untuk mendapatkan temuan baru. Dan bukan  sebaliknya, malah dilarang  melakukan kerjasama.  
Saya selalu khawatir, jangan-jangan para pengambil keputusan di bidang pendidikan  telah gagal beradaptasi dengan perubahan, sehingga keputusannya tidak relevan dengan tuntutan zaman.  Pada saat sekarang ini,  segala sesuatu   sudah berubah, sementara  cara-cara menghadapinya masih sama dengan cara lama, seperti  pada puluhan tahun yang lalu. Kekhawatiran saya selama ini, adalah jangan-jangan produk  pendidikan  selama  ini,  hanya berhasil memenuhi kebutuhan tenaga kerja tingkat rendahan, dan bahkan tidak mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman, adalah merupakan kesalahan dari para pengambil keputusan. Mereka   memberikan pendidikan yang kurang tepat  dan bahkan lebih sederhana lagi, termasuk  dalam melaksanakan evaluasi atau ujiannya. Akhirnya marilah  kita renungkan dan pikirkan bersama secara mendalam. Wallahu a’lam.

PERSIAPAN MENGHADAPI UN

Persiapan Menghadapi UN

    Bulan januari merupakan masa-masa yang sangat sibuk khususnya untuk kelas 6, kelas 9 dan kelas 12. Ada apa itu ? Mungkin kita semua sudah tahu pada bulan itu rata-rata sekolah sibul persiapan pelajaran tambahan . . Efektifkah kira kira, ternyata setelah ada sedikit perbincangan dengan beberapa siswa hasilnya malah tidak mengerti , pusing bingung dan lain-lain ?? aduuh kasihaan.
 
   Memang untuk Kelulusan tahun ini tidak seperti tahun-tahun kemarin, karena nilai dari sekolah masih bisa mendongkrak kelulusan sebesar 40% sementara UN 60%. Ini tidak telalu luas saya bahas sudah banyak blog yang membahas tentang kelulusan tahun 2011.

     Kita akan kembali lagi ke masalah belajar tambaha, Kalau saya sendiri memperhatikan anak-anak  semakin mendekati UN semakin dijejalkan ilmu, itu sama sekali tidak masuk diakal, dan ilmunya ibaratnya seperti karbitan. Kita misalkan air satu gayung langusung kita masukkan kebotol tetapi tidak pelan-pelan apa yang terjadi? air yang kita masukkan akan banyak yang tumpah, sebaliknya jika kita masukkan pelan-pelan pasti banyak yang masuk dalam dalam botol.
Sama dengan otak kita, jika secara tiba-tiba harus belajar 6 pelajaran yang berbeda untuk sma dalam waktu singkat apakah mampu? belum lagi keadaan rasa takut kalau tidak lulus.
Solusinya menghadapi UN menurut saya:
  1. Setelah kita sudah kelas XII atau IX atau VI persiapkan sejak dini, kita  mengulas pelajaran yang telah lalu, jika kurang paham tanya sama guru bidang studi
  2. Usahakan membaca-baca buku tentang persiapan UN, karena buku tersebut bisanya sudah sesuai standar kelulusan.
  3. Hadapi dengan optimis, jangan ada rasa takut tidak lulus (efeknya nanti bisa stress)
  4. Belajar santai saja , karena dengan santai pelajaran akan mudah diserap
  5. Jika ada banyak pelajaran tambahan, anggap saja itu merupakan pelajaran ulanagn bagi anda?
  6. Jangan lupa selalu ber do'a, karena kita sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan yang menentukan. 
Hanya itu yang bisa saya tulis moga-moga kalian semua lulus semua dengan nilai yang memuaskan  . . . amin 3x, hanyaini yang bisa saya tulis diblog . moga-moga membantu anda

KISI-KISI SOAL UN MA

Download Kisi-kisi Soal SMA/MA Ujian Nasional 2011/2012 - DediNewsOnline.COM - Alhamdulillah update lagi nih sobat, kali ini update Kisi-kisi Soal SMA/MA Ujian Nasional 2011/2012, buat sobat pelajar yang lagi mencari-cari Kisi-kisi Soal SMA/MA Ujian Nasional 2011/2012 ini dia tempatnya bener banget ini File Asli dari Situs Pemerintahan Dinas Pendidikan jadi Kisi-kisi ini Terpercaya dan dapat di Andalkan, okey langsung saja download linknya di bawah ini ya sobat:

Berikut Link Download Kisi-kisi Soal SMA/MA Ujian Nasional 2011/2012:

Download Kisi-kisi Soal SMA/MA Ujian Nasional 2011/2012 [Via Situs Resmi Dinas Pendidikan]

Mudah-mudahan Download Kisi-kisi Soal SMA/MA Ujian Nasional 2011/2012 bermanfaat bagi sobat semua, Jangan Lupa Juga Download : [Download Kisi-kisi Soal SD/Mi Ujian Nasional 2011/2012] dan [Download Kisi-kisi Soal SMP/MTs Ujian Nasional 2011/2012].